NUP merupakan singkatan dari Nomor Urut Pemesanan. Beberapa pengembang biasanya menggunakan istilah yang berbeda untuk menyebutnya, misalnya vvip phase, priority card, dan lain sebagainya. Nomor urut pemesanan merupakan kesempatan untuk memilih unit properti berdasarkan nomor urut sebelum properti tersebut diluncurkan. Jika calon pembeli mendapatkan nomor kecil atau nomor yang paling awal, ia akan diprioritaskan dalam melakukan transaksi pembelian, kemudian disusul oleh calon pembeli dengan nomor urut berikutnya.
Calon pembeli perlu membayar sejumlah uang untuk mendapatkannya. Harga yang ditetapkan untuk pun berbeda-beda dan tergantung pengembang, contohnya mulai dari Rp500 ribu untuk hunian yang harganya terjangkau dan bisa mencapai Rp 25 juta untuk hunian mewah. Calon pembeli yang telah memilikinya akan lebih diutamakan dan bisa memperoleh harga beli yang termurah. Calon pembeli juga bisa memilih dan menentukan lokasi, lantai, atau tipe unit properti.
Perbedaan NUP dengan booking fee
1. NUP memungkinkan calon pembeli bebas memilih lokasi, lantai, atau tipe unit properti, sedangkan booking fee tidak.
2. Jika dalam NUP adalah uang yang disetorkan bersifat refundable, maka dalam booking fee sifatnya tidak refundable.
3. Dalam NUP calon pembeli bisa mendapatkan harga unit termurah atau harga perdana, sedangkan booking fee tidak bisa.
Bagi pengembang, hal ini merupakan salah satu strategi yang efektif dengan risiko yang minim. Skemanya dilaksanakan sebagai strategi untuk menaikkan permintaan properti dari pembeli. Pemasaran pertama dengan harga murah, unit terbatas, dan dengan waktu yang terbatas akan membuat calon pembeli berlomba-lomba memilikinya sehingga menaikkan jumlah peminat.
Sementara dari sisi pembeli, NUP juga memberikan keuntungan. Jika calon pembeli memilikinya, ia akan mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan harga normal. Calon pembeli juga bebas memilih lokasi, lantai, atau tipe unit properti. Selain itu, ada juga promo-promo lainnya yang diberikan untuk pemilik nomor urut pemesanan.